NAMA : RISKA AMELIA PARAMITA
NIM : RRA1C110008
SPECTRONIC-20
Alat spectronic 20 ini mempunyai rentang panjang gelombang dari 340 nm
sampai 600 nm. Larutan yang berwarna dalam tabung reaksi khusus dimasukkan ke
tempat cuplikan dan absorbansi atau persen transmittan dapat dibaca pada skala
pembacaan. Sistem optic dari alat ini dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber
cahaya berupa lampu tungsten akan memancarkan sinar polikhromatik. Setelah
melewati pengatur panjang gelombang, hanya sinar yang monokhromatik dilewatkan
ke larutan dan sinar yang melewati larutan dideteksi oleh fotodetektor.
Penggunaan Spectronic
20 :
- Nyalakan alat spectronic 20 dengan tombol 1 (gambar 1.1) bila aliran listrik sudah dihubungkan dengan arus AC 220V. Nyala merah dari lampu indicator (3) menandakan adanya arus yang mengalir. Biarkan kurang lebih 15 menit untuk memanaskan alat.
- Pilih panjang gelombang yang akan dipakai dengan cara memutar pengatur panjang gelombang (4)
- Atur meter ke pembacaan 0% T dengan memutar tombol (1)
- Masukkan larutan blanko (biasanya aquadest) dalam tabung khusus ke tempat cuplikan (2)
- Atur meter ke pembacaan 100% T dengan memutar tombol (5)
- Ganti larutan blanko dengan larutan cuplikan dan baca absorbansi atau persen transmittan yang ditunjukkan oleh jarum pada pembacaan A/T (6)
- Kalau sudah selesai pengukuran padamkan alat dengan menggunakan tombol (1)
Spektrofotometri
UV-Vis
Pada spektrofotometri digunakan alat yang
disebut dengan spketrofotometer. Adapun prinsipnya menggunakan radiasi elektromagnetik (REM) yakni
sinar yang digunakan pada sinar Ultraviolet dan sinar visible dapat dianggap
sebagai energi yang merambat dalam bentuk gelombang. Adapun yang diukur pada
spektrofotometri adalah nilai absorban (A) yakni adanya absorbsi pada panjang
gelombang maksimum yang kemudian dihitung konsentarsinya. Metode ini disebut
metode basah karena sampel yang digunakan adalah larutan dimana harus diketahui
batas konsentrasi terkecil sampel yang diukur.
Perlu diketahui terlebih dahulu,
bahwa panjang gelombang
adalah jarak linier dari suatu titik pada satu gelombang ke titik yang
bersebelahan pada panjang gelombang berdekatan. Dimensi panjang gelombang
adalah panjang (L) yang dapat dinyatakan dalam centimeter (cm), angstrom (Ã…),
atau nanometer (nm).
Frekuensi
merupakan banyaknya gelombang yang melewati suatu titik tertentu dalam satuan
waktu. Dimensi frekuensi adalah T-1 dan satuan yang biasa digunakan
adalah detik-1. Sinar UV memiliki panjang gelombang = 200-400 nm
sedangkan sinar visibel memiliki panjang gelombang = 400-750 nm. Berikut ini
adalah tabel kisaran panjang gelombang, frekuensi, dan spektrum elektromanetik.
J
Penyerapan
Radiasi oleh Molekul
Semua molekul
mempunyai komponen energi yang terdiri dari :
- Translasi ; molekul secara keseluruhan dapat bergerak. Energi yang ada hubungannya dengan tranlasi disebut energi tranlasional (Etrans).
- Vibrasi ; gerakan bagian molekul (atom atau sekelompok atom) yang dapat bergerak karena berhubungan satu sama lain. Energi yang berhubungan dengan vibrasi disebut dengan energy vibrasional (Evibr)
- Rotasional ; molekul dapat berotasi pada sumbunya. Energinya disebut energy rotasional (Erot)
- Elektronik ; suatu molekul yang memiliki konfigurasi elektronik yang tergantung pada elektronik molekul dan energinya disebut energi elektronik (Eelek).
Bila dirumuskan maka
energi suatu molekul adalah gabungan dari beberapa komponen di atas.
E
= Etrans + Evibr + Erot + Eelek
J
Aspek Kualitatif dan Kuantitatif
Spektrofotometri UV-Vis
Spekra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi
kualitatif dan sekaligus dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.
1. Aspek Kualitatif ;
Data spektra UV-Vis bila
digunakan secara tersendiri, tidak dapat digunakan unutk identifikasi
kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi, bila digabung dengan cara lain
seperti spektroskopi infra merah, resonansi magnet inti, dan spektroskoppi
massa, maka dapat digunakan untuk maksud analisis kualitatif suatu senyawa
tersebut.
Data yang diperoleh dari
spektroskopi UV dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas, efek,
pH, dan pelarut yang kesemuanya dapat dibandingkan dengan data yang sudah
dipublikasikan.
Dari spektra yang diperoleh dapat dilihat,
misalnya :
a. Serapan
(absorbansi) berubah atau tidak karena perubahan pH. Jika berubah
bagaimana perubahannya apakah batokromik ke hipsokromik dan sebaliknya atau
dari hipokromik ke hiperkromik, dsb.
b. Obat-obat
yang netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-obat yang berisi ausokrom
yang tidak terkonjugasi seperti amfetamin, siklizin, dan pensiklidin.
2. Aspek Kuantitatif ;
Suatu berkas radiasi dikenakan
pada larutan sampel (cuplikan) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan
diukur besarnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan
jumlah foton yang melalui satu satuan luas penampang per detik. Serapan dapat
terjadi jika foton/radiasi yang mengenai cuplikan memiliki energi yang sama
dengan energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan tenaga.
Jika sinar monokromatik
dilewatkan melalui suatu lapisan larutan dengan ketebalan db, maka penurunan intesitas
sinar (dl) karena
melewati lapisan larutan tersebut berbanding langsung dengan intensitas radiasi
(I), konsentrasi
spesies yang menyerap (c), dan dengan ketebalan lapisan larutan (db).
Secara matematis, pernyataan ini dapat dituliskan :
-dI
= kIcdb
bila diintergralkan maka diperoleh persamaan ini
: I = I0
e-kbc
dan bila persamaan di atas diubah menjadi
logaritma basis 10, maka akan diperoleh persamaan :
I = I0
10-kbc
dimana : k/2,303 = a , maka persamaan di atas dapa
diubah menjadi persamaan :
Log I0/I = abc
atau A = abc (Hukum
Lambert-Beer)
dimana : A= Absorban
a= absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Bila Absorbansi (A) dihubungkan dengan Transmittan
(T) = I/I0 maka dapat diperoleh A=log 1/T .
Absorptivitas (a) merupakan
suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan
intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Tetapi tergantung pada suhu,
pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi.
Pada Hukum Lambert-Beer, terdapat beberapa
batasan, antara lain :
1. Sinar
yang digunakan dianggap monokromatis.
2. Penyerapan
terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang luas yang sama.
3. Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut
tidak tergantung terhadap yang lain dalam larutan.
4. Tidak
terjadi peristiwa flouresensi atau fosforisensi.
5. Indeks
bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan.
Salah satu hal yang penting juga
diingat adalah untuk menganalisis secara spektrofotometri UV-Vis diperlukan
panjang gelombang maksimal. Adapun beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang
gelombang maksimal, yaitu :
1. Pada
panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang
gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap konsentrasi
adalah yang paling besar
2. Di
sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada
kondisi tersebut hukum Lambert-Berr akan terpenuhi
3. Jika
dilakukan pengukuran ulang, maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan
ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar